Selasa, 30 Juli 2013

TUHAN SENANG, KITA SENANG (Imamat 1 : 1-9)

Prinsip korban dalam Imamat dan PL secara keseluruhan adalah menyenangkan hati Tuhan. Dalam perjanjian baru, korban PL digenapi dalam & oleh Kristus yang mempersembahkan diri-Nya sebagai korban yang sempurna, sekali untuk selamanya dan memuaskan/menyenangkan hati Tuhan.
Jika kita ingin menyenangkan hati Tuhan ada dua hal penting yang harus diperhatikan dalam Alkitab :
· Allah memandang hati.
· Allah mengutamakan relationship (hubungan), bukan ritual keagamaan.

Bill Brigth, seorang pemimpin rohani yang berpengaruh mengatakan, “Allah mencari orang-orang yang bersedia dibentuk oleh Roh Kudus untuk menjadi seperti Kristus. Dan ia membuat daftar apa yang disebutnya sebagai “Sonship character“ atau dapat juga disebut  “Sonship Attitude.“  (sikap hati seorang anak Tuhan sejati). Sonship attitude tersebut  sebagai berikut :

1. Walaupun diperlakukan kasar, dibenci, dicaci maki dan dikhianati, namun tidak  menjadi pahit.
Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."(Mat. 5:11,12). Kristus adalah contoh yang terbaik (1 Petrus 2 : 23).  


2. Walaupun miskin, namun tidak suka mengeluh
Kemiskinan bukalah dosa. Bukan sesuatu yang luar biasa. Juga bukan bukti kekurangan iman atau ukuran iman sesorang . Kitab Ibr 11 menullis orang-orang miskin sebagai tokoh iman (11: 35b – 40). Ada banyak sebab kemiskinan. Dan yang dicela oleh Alkitab adalah kemiskinan yang disebabkan oleh kemalasan. Jika anda telah berusaha dan hidup anda belum beruntung, bersyukurlah, tetap berusaha dan percaya akan anugrah, Pemeliharaan-Nya dan kesanggupan-Nya untuk memenuhi kebutuhanmu. “Sukses bukan soal kekayaan, bukan soal kuasa, bukan soal kesehatan, bukan soal tercapainya sebuah cita-cita, bukan soal nomor satu, bukan soal bebas dari permasalahan. Bukan soal sesuatu yang bersifat materi melainkan sesuatu yang bernilai kekal.”
 “Lebih baik pergi ke surga dengan pakaian usang
Daripada ke neraka dengan pakaian dari sulaman.” (Thomas Fuller).

3. Walaupun kaya, namun tidak menjadi tamak
Allah senang umat-Nya diberkati, Allah berjanji membuka pintu-pintu langit dan mencurahkan berkat. Masalahnya ada banyak orang Kristen yang betul2 rohani kalau mereka miskin (banyak berdoa). Sebaliknya kalau ia jadi kaya lupa berdoa, tidak punya waktu ibadah. Pepatah Perancis berkata : ”Penderitaan menciptakan manusia. Kekayaan menciptakan monster.” Syukurlah banyak orang yang seperti Abraham diberkati dan menjadi saluran berkat. Mereka kekuatan besar bagi kerajaan Allah dan pelayanan dalam gereja lokal.


 4. Walaupun tidak mendapat balasan, namun tetap mengasihi
Yesus mengajar kita melakukan yang sulit yaitu mengasihi musuh. Apakah kita mengasihi mereka yang menggosipkan kita ?  Apakah kita mulai tidak menyukai orang itu sebab ia tidak menghargai kebaikan kita ? Apapun alasannya, Yesus menyuruh kita mengasihi (1 Yoh 4 :19-21).

5. Walaupun tidak terkenal, namun tidak mengasihani diri 
Mengasihani diri adalah penghancur kekuatan dan tenaga kita. Yesus tidak mengajar kita meratapi diri tetapi melihat diri kita sebagaimana Allah melihat. Kita adalah imam dan Raja, dipersiapkan untuk menerima kemuliaan Allah (Rom 8 :18; 2 Kor 4:16-18). Kita adalah orang besar, dikawal oleh pasukan balatentara surga. Mengapa ? Sebab kita anak  Allah – pangeran surga. Bergembiralah .....

6. Walaupun belum mencapai cita-cita, namun tetap puas dengan yang Tuhan telah berikan.
Ini adalah perjuangan iman dalam dunia yang tamak ini. 1 Tim 6:7-9 mengajar kita agar puas dengan yang ada. Jangan terjebak dalam nafsu kekayaan yang membinasakan. Filsafat Bolak balik  mengatakan : ”Masih muda, korbankan kesehatan cari harta; Sudah tua, korbankan harta cari kesehatan. Karena harta orang asing menjadi seperti saudara; Karena harta saudara jadi seperti orang asing. Orang kaya mampu membeli ranjang enak, tapi nggak bisa tidur enak (stress …).  Orang miskin nggak mampu beli ranjang enak, tapi bisa tidur enak (capek jadi kuli). Orang kaya punya duit buat foya-foya, tapi nggak punya waktu. Orang miskin punya waktu buat foya-foya, tapi nggak punya duit.  Masih muda pingin jadi kaya biar nikmati kekayaan. Udah kaya nggak punya waktu nikmatin kekayaan; sekali punya waktu buat nikmatin kekayaan, udah keburu tua nggak ada tenaga.” Bersyukurlah dan bijaklah mengelola apa yang kita dapat! Kata orang bijak; “Succses is to get whatever you want, happiness is to love whatever you got.”

7. Walaupun tinggal di tengah dunia yang gelap dan rusak, namun tetap hidup kudus.
Kita harus jadi seperti ikan laut. Walupun tinggal, makan dan minum di air asin, namun tidak menjadi asin. 1 Tes 4:1-7 mewajibkan kita hidup kudus karena kita dipanggil untuk hidup kudus.

“Tuhan memberikan lebih banyak berkat untuk hidup kudus daripada untuk talenta besar.
Seorang pelayan yang kudus adalah senjata yang dahsyat di tangan Tuhan.” (Madame G.).


8. Walaupun sering melihat kesalahan orang lain, namun tidak menghakimi.
Yesus melarang kita mengeritik / menghakimi orang dengan alasan apapun. Menghakimi adalah hak prerogatif Allah. Kita diminta untuk mendoakan, menasehati, menolong, membimbing orang yang bersalah bukan menghakiminya. (Mat 7 : 1,5). Ketika orang membawa perempuan yang berzinah pada Yesus, ia berkata : ”Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."  Yesus melarang keras murid-murid-Nya menghakimi.

9. Walaupun di tengah sorak tepuk tangan pujian orang banyak, namun tetap rendah hati.
” Seorang yang cakap namun rendah hati  seperti perhiasan yang nilainya sama dengan sebuah kerajaan” (Wiliam Pene).

10. Walaupun berulang kali jatuh, namun tetap bangkit (2 Kor 4:7-9).
Kemungkinan gagal dan jatuh terbuka bagi siapa saja dan telah menjadi pengalaman semua orang. Jika ditanya semua orang yang sukses, mereka semua berkata pernah bahkan berulang kali mengalami kegagalan. Namun jika gagal dan jatuh, bangkit dan coba lagi. Jangan pernah menyerah. Anda ditopang oleh tangan Tuhan ( Maz 37: 23,24; Ams. 24:16 ). Yang luar biasa, sikap hati keputraan ini (Sonship character) bukan saja membuat hati Allah senang, tetapi juga membuat hati orang percaya  AMAN & TENTRAM. Orang yang tidak percaya, kondisi hatinya fluktuatif bergantung pada situasi. Sebaliknya orang percaya kondisi hatinya stabil, dipelihara oleh damai sejahtera yang melampaui segala akal, karena bergantung kepada Allah yang selalu dapat diandalkan.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SIKAP HIDUP ORANG KRISTEN

Matius 7:1-12 .  Menarik untuk diperhatikan bahwa khotbah di bukit ini merupakan rangkaian khotbah yang sangat terstruktur. Di pasal 5 dan...