Iman adalah kekuatan dahsyat, lebih dahsyat dari senjata pemusnah massal apapun di dunia ini. Iman satu-satunya kekuatan yang mampu mengalahkan dunia (1 Yoh. 5:4). Dalam Alkitab terdapat beberapa bentuk iman; iman umum, iman menyelamatkan, iman yang menguduskan, iman yang berkelimpahan dan iman yang supranatural. Iman supranatural inilah yang saya maksudkan di sini.
Kehidupan Kristen dirancang untuk hidup oleh iman dan bertumbuh dari iman pada iman (2 Kor. 5:7; Roma 1:16). Ini berarti hidup Kristen dirancang untuk berdiri pada posisi Allah. Hidup dalam alam supranatural. Inilah sebabnya mengapa Yesus berulang kali mengatakan kepada murid2-Nya : “Jangan takut”, “Jangan kuatir”, “Percayalah kepada Allah.” Dunia ini berubah dan terus mengalami kegoncangan dalam segala hal. Tetapi anak Tuhan hidup dalam “Kerajaan yang tidak tergoncangkan” (Ibr. 12:26-28). HALELUYA!!
Bagaimanakah orang yang hidup oleh iman supranatural? Adakah saya orang yang demikian?
1. Ia seorang yang hidup oleh Firman Allah
Yesus berkata, orang yang percaya kepada-Nya “...seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci, dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup” (Yoh. 7:38). Wauw, hidup orang percaya menjadi sumber-sumber air yang mengalir! Tetapi iman yang menjadikan anda sumber air tersebut tercipta dari pengetahuan anda akan Yesus, bukan dari orang lain tetapi dari Kitab Suci. Jadi ketika anda membaca Kitab Suci, Roh Kudus menerangi mata rohani anda sehingga mendapat wahyu tentang pengenalan akan Tuhan Yesus yang mengubah hidup anda. Rasul Paulus berkata bahwa iman datang dari pendengaran, pendengaran akan Firman Allah (Roma 10:17). Pemazmur mengatakan “berbahagia” orang yang merenungkan Firman Tuhan (Maz. 1:1-3). Yesus berkata, manusia tidak hanya hidup dari roti tetapi dari Firman Allah (Mat. 4:4). Ketika anda membangun hubungan yang intim dengan Yesus melalui membaca, mendengarkan, dan merenungkan Firman Allah (Yoh. 15:1-8), Roh Kudus menciptakan iman supranatural dalam diri anda.
2. Seorang yang hidup dalam impian (keinginan, khayalan, kerinduan)
Semua tokoh iman adalah pemimpi. Punya visi, gagasan, ambisi atau kerinduan dan harapan, ketika sudah tua, Abraham masih tetap tegar dengan impian dan harapannya untuk mendapat anak (Roma 4:16-21). Yakub, impiannya memiliki harta menyebabkan ia melakukan hal2 yang nampak aneh, bodoh, dan tidak masuk akanl, tetapi itu adalah kreatifitas dari iman supranatural. Dan keberhasilan Yakub hanya dapat dijelaskan secara supranatural (Kej. 30:28-43). Yusuf juga demikian. Ia hidup dengan impiannya sekalipun mengalami masa2 yang sulit tetapi ia hidup dengan iman supranatural dan semua impiannya menjadi kenyataan.
Tidak cukup ruang untuk menceritakan satu persatu, namun pelu ditegaskan bahwa orang yang tidak punya impian, tidak punya iman. Sebab tidak ada sesuatu yang ia imani dan gumuli. Orang yang seperti itu kalau menyembah Tuhan, bernyanyi dan berdoa tidak bersemangat dan sungguh2. Karena tidak ada yang membuatnya demikian. Impian, visi, dan harapan menggerakkan anda untuk kreatif, bersemangat dan bertindak. Roh Kudus bekerja melalui visi, mimpi2 anda dan mewujudkannya menjadi kenyataan (1 Kor. 2:9; Ef. 3:20).
3. Iman petualang yang berani
Banyak orang menginginkan kemudahan dalam hidup. Tetapi kemudahan adalah musuh iman yang paling besar. Kemudahan tidak memberikan sumbangsih dalam kehidupan iman (rohani) seseorang. Iman hanya hidup kalau diperhadapkan pada resiko, bahaya dan persoalan. Perhatikan hidup Abraham, Tuhan memanggil keluar dari negerinya. Tidak lama kemudian ayahnya meninggal. Setelah tiba di tanah Kanaan, terjadi kelaparan berat. Abraham harus pergi ke Mesir untuk mendapatkan makanan. Tiba di Mesir, istrinya diambil raja Firaun, untunglah Tuhan mencegah Firaun dan menyuruhnya mengembalikan Sara pada Abraham. Singkatnya, semua kisah Abraham adalah dari masalah ke masalah yang lain, tetapi masalah itulah yang menghantarnya menjadi bapa semua orang yang beriman. Pengalaman2 supranatural dialami oleh Abraham sebab ia percaya kepada Tuhan dan Tuhan memperhitungkan imannya menjadi “kebenaran.”
Daud, seorang anak muda yang punya iman yang sangat luar biasa. Dia berani menentang bahaya dan mengambil resiko. Menurut kesaksiannya, ia menghadapi singa dan beruang, menangkapnya, memegang jenggot singa, menghajar dan melepaskan domba dari mulutnya sekaligus membunuhnya (1 Sam. 17. 34-37). Ia menghadapi raksasa Goliat yang ditakuti semua orang. Daud melawan dan membunuhnya hanya dengan alih-alihnya (1 Sam. 17:45-47). Imanlah yang membuat Daud memiliki keberanian menghadapi kesulitan sekaligus memenangkannya. Iman inilah yang menghantarnya dari seorang gembala domba menjadi Raja Israel yang paling disegani teman maupun lawan.
Ada banyak iman kisah iman yang berani dan nekad dalam PL & PB. Namun apapun kisahnya, semua memiliki kesamaan. Mereka bukan orang yang mau dilayani, cengeng atau sensitif. Mereka adalah orang berani, tidak takut pada kegagalan, pantang mengeluh atau menyerah, mereka maju dan menang. Iman supranatural tumbuh dalam kesukaran-kesukaran.
4. Seorang yang punya bahasa yang berbeda
“Fait is not feeling. Faith deals with unseen realities.” Iman melampaui perasaan, emosi, situasi dan keadaan kita. Seorang yang punya iman, bahasanya positif. Dia tidak hidup dalam penafsiran situasi dan keadaan. Ia hidup dalam iman pada Tuhan. Ia tidak terjebak dalam perhitungan, anggapan dan bahasa negatif. Ia melihat dan bersukacita atas sesuatu yang terjadi walaupun belum nampak dengan mata (Ibr. 11:1). Yesus berkata, jika kita “percaya” dan “berkata” itu akan terjadi bagimu (Mark. 11:22,23). Perhatikan bagaimana Tuhan mengubah nama Abram menjadi Abraham dan Sarai menjadi Sara. Ini dimaksudkan untuk mengubah bahasa dan mereka diharuskan untuk mengucapkan bahasa (kata) positif sebagai pernyataan iman. Orang beriman membuang semua kata negatif dari mulutnya dan mendisiplin lidahnya agar hanya berkata2 yang baik. Kata Yesus : “... Tidak ada yang mustahil bagi orang percaya!” “... Sebab segala sesuatu mungkin bagi Allah.” “... Jadilah kepadamu menurut imanmu” (Mark. 9:23; 10:27; Mat. 9:29). Iman menempatkan anda pada posisi Allah di alam supranatural.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar