Rabu, 17 Juli 2013

KASIH YANG HILANG (Wahyu 2:1-7)


Kota Efesus adalah sebuah kota terbesar di daerah Asia Kecil. Kota Efesus mempunyai pelabuhan yang merupakan pusat ekspor di wilayah Asia. Kota Efesus juga merupakan pusat administrasi pemerintahan Romawi di wilayah Asia Kecil. Selain sebagai kota pusat perdagangan dan administrasi Roma, Efesus terkenal dengan keutamaan dalam bidang agama. Di sana dibangun kuil-kuil untuk penyembahan berhala yaitu kuil berhala kesuburan Anatolia, kuil Artemis dan kuil Diana, serta kuil untuk penyembahan kaisar.
Dalam surat kiriman Yohanes kepada ketujuh jemaat (Wahyu 2 & 3), jemaat Efesuslah yang pertama disapa karena keutamaan dan kedudukannya yang terkemuka menjadikan jemaat yang ada di sana pun menjadi terkemuka di antara ketujuh jemaat. Efesus adalah kota yang sedang mengalami perkembangan yang sangat baik demikian pula dengan jemaat, namun pertumbuhan jemaat terganggu dengan adanya guru-guru palsu.
Dalam teks pembacaan, terdapat pujian berlapis tiga yang Tuhan Yesus berikan kepada jemaat Efesus.
1. Ayat 2a: “Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payah maupun ketekunanmu”. Jemaat Efesus adalah tipe jemaat pekerja keras dan tekun dalam melakukan tugas-tugas mereka. Itu sebabnya Tuhan Yesus memberikan pujian.

2.   Ayat 2b & 6: “Aku tahu bahwa engkau tidak sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta”. Pujian yang kedua adalah dalam hal kerohanian yaitu sikap mereka terhadap pengikut Nikolaus. Nikolaus dan pengikutnya melegalkan perzinahan dan makan makanan yang dipersembahkan kepada berhala. Jemaat Efesus dipuji karena mereka tidak ikut dalam perbuatan Nikolaus, sebaliknya sangat membenci perbuatan itu.

3. Ayat 3: “Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah”. Pujian ketiga untuk jemaat di Efesus adalah bahwa mereka bertahan dan sabar dalam penderitaan akibat penganiayaan kaisar Nero.

Ketiga hal di atas itulah yang menjadi kelebihan dan keunggulan jemaat Efesus. Namun, sekalipun ada tiga pujian yang diberikan kepada jemaat Efesus, tetapi pujian itu tidaklah berarti akibat adanya kesalahan fatal yang telah mereka lakukan. Pujian ini diikuti dengan celaan yang keras dalam ayat 4. Disebutkan bahwa jemaat di Efesus telah kehilangan kasih mula-mula mereka, sehingga bisa dikatakan bahwa kegiatan mereka dalam tiga pujian itu mereka lakukan hanya seperti rutinitas atau kewajiban saja dan tidak dilandasi oleh kasih. Ketika kita kehilangan kasih mula-mula maka pelayanan apapun yang kita lakukan tidak ada artinya. Kasih adalah pendorong untuk kita melakukan pelayanan kepada Tuhan.

Peringatan terhadap jemaat Efesus tidak hanya berlaku bagi mereka saja, namun itu juga berlaku bagi kita sekarang ini. Dengan adanya rupa-rupa angin pengajaran, tekanan, fitnah dan aniaya terhadap pengikut Kristus, masihkah kasih kita tetap berkobar-kobar untuk melayani Tuhan? Ataukah kita sudah mulai tidak kuat lagi untuk bertahan sehingga kita mulai jauh dari Tuhan? Jangan sampai Tuhan Yesus mencela kita karena kasih kita kepada-Nya mulai luntur. Itu adalah kesalahan fatal bagi kita sebagai pengikut Kristus.
Yesus memberi jalan keluar untuk memiliki kembali kasih mula-mula itu. Dalam ayat 5 ada tiga tahap yang harus dilakukan untuk kembali lagi seperti semula.

1. Ayat 5a: (... ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh!). Tuhan Yesus menyuruh jemaat Efesus, termasuk kita juga, untuk sadar diri bahwa mereka/kita sebenarnya telah jauh dari Tuhan. Jemaat di Efesus diingatkan untuk melihat dan  mengintrospeksi diri mereka akan segala aktifitas yang mereka lakukan. Mungkin mereka/kita tetap melayani tetapi yang menjadi permasalahannya adalah apakah mereka/kita melayani sungguh-sungguh dengan kasih atau hanya ikut-ikutan saja atau karena ada kepentingan-kepentingan tertentu? Jangan terjebak dalam aktifitas/rutinitas pelayanan namun sebenarnya kita tidak lagi punya hubungan yang dekat dengan Tuhan.

2. Ayat 5b: (Bertobatlah....). Jika kita mendapati diri kita dalam keadaan yang demikian, bertobatlah, akuilah itu di hadapan Tuhan agar Tuhan memulihkan kita kembali. Jangan kita mengeraskan hati yang akan membuat kita akan semakin jauh dari Tuhan.

3.    Ayat 5b: (...lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan).  Setelah bertobat dan mengakui semua kesalahan, Tuhan Yesus menyuruh jemaat di Efesus dan kita juga untuk kembali melakukan tugas pelayanan yang dilandasi oleh kasih kepada Tuhan.

         Jika kita telah kehilangan kasih mula-mula dan tidak melakukan ketiga hal tersebut di atas maka Tuhan Yesus mengatakan bahwa Ia akan mengambil kaki dian (cahaya / kehidupan) dari jemaat-Nya. Jemaat Efesus sepertinya tidak melakukan apa yang Yesus perintahkan sehingga ucapan Tuhan Yesus menjadi kenyataan. Kaki dian jemaat Efesus diambil oleh Tuhan sehingga akibatnya kota Efesus sekarang ini hanyalah sebuah kota mati yang tidak ada penduduknya lagi. Dan diperkirakan bahwa reruntuhan kota Efesus adalah reruntuhan yang paling luas di wilayah Asia Kecil. Tuhan tidak main-main dengan ucapan-Nya, karena setiap perkataan yang keluar dari mulut Tuhan pasti akan terjadi.

Tidak lama lagi Tuhan Yesus akan datang kembali, jangan sampai kita kehilangan kasih yang mula-mula. Sebaliknya peliharalah terus kasih kita kepada-Nya sehingga ketika Ia datang, kita didapati sedang memiliki dan mempraktekkan kasih itu.


3 komentar:

  1. Shalom ray, sy lihat khotbah ini mirip sekali dgn khotbah yg di warta GSJA Talitakum. Khotbah itu yg ray upload ini ya? :-)

    BalasHapus
  2. Judul Situs ini khotbah Kristen terbaru dan terlengkap, namun kenapa hanya bulan Juli & Agustus 2013 saja...? artinya sudah 5 tahun ini kosong, terus terang saja saya merasa sangat terinspirasi oleh khotbah2 yang tersaji dalam situs ini dan selalu saya buka berulang-ulang, saya berdoa mudah2an dilanjutkan..... Tuhan Yesus memberkati. Amin

    BalasHapus
  3. Shalom bapak, ibu dan saudara/i yang dikasihi oleh Tuhan. Apakah ada diantara bapak, ibu maupun saudara/i yang pernah mendengar tentang Shema Yisrael dan V'ahavta? Kalimat pernyataan keesaan YHWH ( Adonai/ Hashem ) dan perintah untuk mengasihiNya yang dapat kita temukan dalam Ulangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 - 6 yang juga pernah dikutip oleh Yeshua/ ישוע/ Yesus di dalam Injil khususnya dalam Markus 12 : 29 - 31, sementara perintah untuk mengasihi sesama manusia dapat kita temukan dalam Imamat/ ויקרא/ Vayikra 19 : 18. Mari kita pelajari cara membacanya satu-persatu seperti yang akan dijabarkan di bawah ini :

    Ulangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 - 6, " שְׁמַ֖ע יִשְׂרָאֵ֑ל יְהֹוָ֥ה אֱלֹהֵ֖ינוּ יְהֹוָ֥ה ׀ אֶחָֽד׃. וְאָ֣הַבְתָּ֔ אֵ֖ת יְהֹוָ֣ה אֱלֹהֶ֑יךָ בְּכׇל־לְבָבְךָ֥ וּבְכׇל־נַפְשְׁךָ֖ וּבְכׇל־מְאֹדֶֽךָ׃. "

    Cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani yang berlaku, " Shema Yisrael! YHWH [ Adonai ] Eloheinu, YHWH [ Adonai ] ekhad. V'ahavta e YHWH [ Adonai ] Eloheikha bekol levavkha uvkol nafshekha uvkol me'odekha

    Imamat/ ויקרא/ Vayikra 19 : 18, " וְאָֽהַבְתָּ֥ לְרֵעֲךָ֖ כָּמ֑וֹךָ. "

    Cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani yang berlaku, " V'ahavta l'reakha kamokha "

    Untuk artinya dapat dilihat pada Alkitab LAI.

    Diucapkan juga kalimat berkat seperti ini setelah diucapkannya Shema

    " . בָּרוּךְ שֵׁם כְּבוֹד מַלְכוּתוֹ לְעוֹלָם וָעֶד. "
    ( Barukh Shem kevod malkuto, le'olam va'ed, artinya Diberkatilah Nama yang mulia, KerajaanNya untuk selamanya )

    🕎✡️🐟🤚🏻👁️📜✍🏼🕯️❤️🤴🏻👑🗝️🛡️🗡️🏹⚖️⚓🕍✝️🗺️🌫️☀️🌒⚡🌈🌌🔥💧🌊🌬️❄️🌱🌾🍇🍎🍏🌹🍷🥛🍯🦁🦅🐂🐏🐑🐎🦌🐪🕊️🐍₪🇮🇱

    BalasHapus

SIKAP HIDUP ORANG KRISTEN

Matius 7:1-12 .  Menarik untuk diperhatikan bahwa khotbah di bukit ini merupakan rangkaian khotbah yang sangat terstruktur. Di pasal 5 dan...