Selasa, 02 Juli 2013

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN


Sebagaimana menyambut Natal memerlukan persiapan, begitu juga menyambut kedatangan Tuhan pada kali yang kedua. Kedatangan dan kelahiran-Nya sama-sama merupakan hari yang khusus dan penting bagi  umat Kristen. Perbedaannya adalah kita mengetahui kapan peringatan hari kelahiran-Nya tiba, sementara mengenai kapan hari kedatangan-Nya tidak ada seorangpun yang mengetahuinya. Tetapi, tidak berarti kita tanpa aktivitas. Lalu bagaimana cara kita menyambut kedatangan-Nya?
Kita akan melihat 2 kata yang dipakai Tuhan Yesus dalam 2 perumpamaan, yaitu:

1.   Berjaga-jaga – Matius 2:1-13
Gadis-gadis bijaksana dalam cerita ini yang membawa pelita beserta persiapan minyak dan dapat masuk bersama sang mempelai yang datang secara tiba-tiba, menggambarkan orang-orang percaya yang berjaga-jaga sedangkan 5 gadis lainnya tidak. Berjaga-jaga berarti mempersiapkan diri sebelumnya, berada dalam keadaan siap atau siaga. Ini menekankan bahwa tiap orang percaya harus senantiasa mempersiapkan keadaan rohani mereka sendiri mengingat Kristus akan datang pada saat yang tidak diketahui.

Orang-orang percaya harus bertekun dalam iman, memelihara hubungan pribadi dengan Tuhan agar bila hari itu tiba, mereka tidak akan dikucilkan dari kerajaan-Nya. Gadis-gadis bijak mempersiapkan pelitanya sementara yang bodoh mencoba bergantung pada orang lain ketika keadaan genting tiba.

Siap sedia secara rohani bukanlah hal yang dapat dibagi-bagikan kepada orang lain. 5 gadis bijak bukanlah orang yang mementingkan diri sendiri tetapi mereka bersikap realistis ketika menolak membagikan minyak mereka.

2.   Menanti-nanti – Lukas 12;35-48
Dalam teks ini disebutkan tentang seorang hamba yang menanti-nantikan tuannya pulang dan segera membuka pintu untuk tuannya. Menanti-nantikan di sini berarti mempunyai kedekatan hubungan dengan sang majikan. Kedekatan ini diwujudkan dalam perilaku menanti-nanti. Kata asli dalam bahasa Yunani yang dipakai di sini berarti menunggu-nunggu dengan rasa harap-harap cemas dan rindu. Kata ini mengandung muatan perasaan cinta.

Ada waktu dimana kita telah melakukan segala sesuatu untuk menyambut seseorang sehingga tidak ada lagi yang bisa kita perbuat selain menanti-nantikan orang tersebut. Ada waktu dimana dalam hidup ini kita hanya bisa melakukan satu hal, yaitu menanti-nanti. Menanti-nanti tidak mudah karena bisa membuat kita gelisah. Namun dengan kegelisahan itu orang yang dinanti-nantikan terasa makin menjadi dekat dan makin berharga bagi kita.

TUHAN YESUS akan segera datang!
· Dia menekankan perlunya kesetiaan dan kesiagaan secara rohani sampai Ia kembali. Dia menekankan perlunya ketekunan dalam iman dan kesiapan rohani mengingat Ia akan datang pada hari yang tidak    terduga.
 · Dia menginginkan sebuah kedekatan hubungan antara pribadi orang percaya dengan DIA. Hubungan              dekat yang dibangun atas dasar CINTA kepada-Nya. Kedekatan itu akhirnya membuat kita menjadikan-Nya begitu berharga dan menanti-nantikan kedatangan-Nya dengan penuh kerinduan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SIKAP HIDUP ORANG KRISTEN

Matius 7:1-12 .  Menarik untuk diperhatikan bahwa khotbah di bukit ini merupakan rangkaian khotbah yang sangat terstruktur. Di pasal 5 dan...