Selasa, 23 Juli 2013

PEMULIHAN (Yesaya 49:8-26)


Yesaya 49 ini dituliskan sebagai nubuatan pengharapan kelepasan terhadap orang-orang Israel yang mengalami kesusahan. Pada masa ini, orang Israel menghadapi agresi dari bangsa Asyur yang melakukan perluasan daerahnya, sehingga mereka mengalami tekanan dan kesulitan yang sangat besar. Dalam situasi demikian orang-orang Israel merasa sepertinya Tuhan telah meninggalkan mereka.
Sion berkata: “TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku” (ay. 14).

Dalam keadaan tertekan seperti inilah Yesaya datang memberikan suatu nubuatan mengenai pertolongan Tuhan dan bahwa Tuhan tidak mungkin melupakan mereka, karena Tuhan sangat mengasihi umat-Nya. Melalui nubuatan itu, Allah berjanji untuk memberikan kelepasan kepada umat-Nya, jika mereka berbalik kepadaNya. Allah memberikan kepastian ilahi dan pemulihan kepada setiap orang percaya yang sedang mengalami masa-masa sulit.

Ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dari bagian ini sehubungan dengan respon Allah (kasih Allah) kepada umat-Nya:


1. Kasih Allah kepada kita lebih besar dari kasih seorang ibu.
Kasi-Nya lebih besar dari kasih seorang ibu kepada anaknya. Seorang ibu bisa saja melupakan anaknya, namun Tuhan tidak akan pernah melupakan anak-anak-Nya. Ia adalah Allah yang setia sekalipun kita tidak setia (2 Tim. 2:13). Jika kita berseru kepada-Nya Dia akan mendengarkan terlebih ketika  kita sedang dalam kesulitan dan keputusasaan
(Yer. 31:20).


2. Belas kasihan-Nya untuk kita tidak akan pernah berhenti.
Dalam situasi bagaimanapun, Allah akan selalu menolong kita, belas kasihan-Nya tidak akan pernah berhenti. Terkadang kita yang sendiri yang merasa seolah-olah Allah telah meninggalkan kita, tetapi sebebnarnya Allah selalu bersama dengan kita, hanya kita yang tidak menyadarinya. Allah selalu memperhatikan kita dengan penuh kelembutan dan kasih. Kitapun harus terus yakin bahwa Dia tidak akan pernah meninggalkan kita, karena Allah tidak akan pernah tetidur, Dia akan selalu menjaga kita dalam situasi apapun (Maz. 121:3-4).


3.     Bukti kasih Allah yang besar ialah bahwa Dia telah melukiskan kita di telapak tangan-Nya, sehingga Dia tidak mungkin melupakan kita (ay. 16).
 Belas kasihan Allah yang besar tehadap umat-Nyalah yang membuat-Nya berfirman melalui Yesaya. Firman yang diberikan merupakan janji pemulihan atas kesusahan yang bangsa Israel alami. Kalimat-kalimat yang diterima Yesaya dari Tuhan memperlihatkan bahwa Allah tidak akan membiarkan bangsa Israel terus tertindas. Janji itu tidak hanya diberikan melalui Yesaya saja tetapi juga melalui yeremia dan Yehezkiel. Hal ini memperlihatkan bahwa Allah benar-benar mengasihi umat-Nya.

Tuhan telah berjanji untuk melepaskan umat-Nya bahkan meninggikannya di atas bangsa-bangsa lain (ay. 22-23). Tuhan juga mengadakan perjanjian yang baru dengan umat-Nya. Tuhan berjanji bahwa Ia akan menaruh Taurat-Nya dalam batin setiap orang yang mengikuti Tuhan dengan sungguh-sungguh dan Allah akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat Allah (Yeremia 31:31-32). Dalam pemulihan itu, Tuhan akan memberikan hati dan tabiat yang baru yang condong kepada Allah dan bukan kepada ilah-ilah lain. Hati dan tabiat yang baru membuat seseorang akan lebih mengasihi dan menaati Allah (Yeh. 11:19-20).

Pemberian hati dan tabiat yang baru itu hanya bisa dikerjakan oleh Roh Kudus yang diam dalam diri setiap orang yang percaya kepada Kristus (Yehezkiel 36:27).
Seseorang yang telah menerima hati dan tabiat yang baru akan selalu merindukan pemulihan dari pada Tuhan. Dia akan selalu hidup dalam tabiat yang menyenangkan hati Allah. Dia juga akan hidup sesuai dengan standar-standar kebenaran Allah (Roma 8:2-4).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SIKAP HIDUP ORANG KRISTEN

Matius 7:1-12 .  Menarik untuk diperhatikan bahwa khotbah di bukit ini merupakan rangkaian khotbah yang sangat terstruktur. Di pasal 5 dan...