Kamis, 25 Juli 2013

Kemerdekaan Oleh Roh (Roma 8:1-17; 2 Kor 3:17,18)


Manusia beragama yang paling militan sekalipun tidak dapat lepas dari ego, orientasi duniawinya. Ego itu akan membuat semangat keagamaan akan menjadi fanatis eksklusifisme yang destruktif alias brutalisme. Hanya ada satu jalan bagi manusia untuk terbebas dan merdeka dari hukum pembinasaan dan kebinasaan yaitu, oleh ROH KUDUS.

Kebenaran yang disampaikan dalam Roma 8 ini adalah kunci hidup yang berkemenangan bagi orang yang percaya. Kemerdekaan dikerjakan oleh Roh Kudus dalam diri orang percaya. Roh kudus tinggal di dalam diri setiap orang percaya yang lahir baru. Dan kemerdekaan hidup Kristen yang sesungguhnya hanya dimungkinkan oleh karya Roh Kudus.

1.  Kemerdekaan dari Dosa dan Maut (Ay. 1-4)
Dosa adalah masalah yang paling serius dalam dunia dan penyebab dari semua penderitaan dan kekacauan. Dosa selalu berakibat maut “sebab upah dosa ialah maut” (Roma 6:23). Dosa dan maut tidak pernah terpisahkan. Namun, melalui kematian Kristus dan karya Roh Kudus, kekuatan dosa dan maut itu telah dikalahkan. Orang yang hidup oleh Roh dimerdekakan dari dosa dan maut. Tuntutan penghukuman karena dosa telah ditiadakan bagi mereka.

2.  Kemerdekaan dari “kedagingan” (Ay. 5-11)
“Kedagingan” adalah perseteruan dengan Allah dan kedagingan tidak taat pada Allah (ay. 7 ; Gal 5 : 16-22.). Orientasi kedagingan hanya pada perkara-perkara duniawi (ay.5). Itu sebabnya, orang yang hidup dalam kedagingan tidak mungkin berkenan kepada Allah (ay.8 ). Semua keinginan daging cenderung menjadi cobaan yang membawa kekecewaan dan kesengsaraan hidup (Yakobus 1:13-15) dan Firman Allah berkata semuanya itu akan lenyap (1 Yoh 2 :16,17). Roh Kudus akan memimpin orang percaya dan mengarahkan pikirannya pada hal-hal surgawi dan mematahkan keinginan daging (ay. 10 ) serta memberikan hidup surgawi bagi kita (ay. 13). Itulah sebabnya mengapa kita diperintahkan untuk mencari dan mengarahkan pikiran kita ke atas di mana Kristus ada (Kol 3:1,2). Roh Kudus memusatkan perhatian orang percaya pada Tuhan Yesus Kristus (Yoh 14: 26; 15:26).

3.  Membebaskan Kita dari Keterbatasan Insani (ay. 11,6)
Manusia terbatas dalam segala hal. Tubuhnya begitu rapuh, dibanding dengan ciptaan lain manusia sangat kecil dan lemah. Sebenarnya, makhluk yang paling rewel dan memusingkan di bumi ini adalah manusia. Dan semua makhluk di dunia ini mengalami penderitaan karena manusia dan mengharapkan kelak akan terjadi pembaharuan, pemuliaan manusia di mana mereka juga akan menikmatinya (ay.20-22).

Kondisi “tubuh” manusia yang fana ini melalui kuasa yang membangkitkan Kristus dari antara orang mati ialah Roh Kudus. Tubuh fana kita menerima pemulihan, kekuatan, dorongan dan semangat. Kita diminta penuh dengan Roh Kudus jangan mabuk oleh anggur (Ef. 5:18). Sebab Roh Kudus memulihkan semangat dan kegairahan hidup. Roh yang memberi hidup dan “Damai Sejahtra” (ay.6). Roh yang menjadikan kita hidup sebagaimana layaknya “anak-anak Allah.” Roh Kudus menjadikan hidup anda bersemangat.

4.  Kemerdekaan dalam Ibadah (ay. 15-17; 26-28)
Roh Kudus memberikan kebebasan menghampiri Tuhan, berdoa dan menyebut Allah itu sebagai “Bapa.” Kata “Abba” adalah bahasa Aram yang tidak dipakai oleh orang Yahudi untuk Bapa di surga. Karena Abba adalah kata yang digunakan dalam hubungan anak dengan bapaknya. Namun dalam Kristus kita menjadi Anak Allah dan berhak memanggil Allah adalah Bapa secara langsung. 

Dalam zaman Perjanjian Lama, umat Tuhan tidak memiliki kebebasan untuk menghadap Tuhan. Mereka harus melalui mediator (pengantara ) atau imam. Tetapi dalam Kristus, tahta Allah menjadi “tahta kasih karunia” (Ibr 4:16) dan kita dapat menghampiri Allah kapan saja, dengan cara apa saja dan di mana saja. Kita merdeka untuk menyembah Tuhan oleh Roh Kudus dalam roh dan kebenaran. Roh Kudus akan membantu kita dalam doa dan penyembahan serta kesaksian kita bagi Dia (ay. 26,27). Tidak ada kendala dan batasan untuk berdoa dan menyembah Tuhan oleh Roh Kudus.



 6S6QXFVPURDR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SIKAP HIDUP ORANG KRISTEN

Matius 7:1-12 .  Menarik untuk diperhatikan bahwa khotbah di bukit ini merupakan rangkaian khotbah yang sangat terstruktur. Di pasal 5 dan...