Selasa, 23 Juli 2013

Menguatkan Kepercayaan ( 1 Sam 30 : 1-6 )

Setelah letih dalam pelarian dan bersembunyi dari lembah ke lembah, gunung batu ke gunung batu, akhirnya, Daud pergi pada raja Akhis orang Filistin di Gat untuk menetap disana. Daud mendapatkan kepercayaan raja Akhis. Raja Akhis memberikan Ziklag pada Daud  untuk menetap,  & membangunnya sebagai kota permukiman. Kemudian terjadilah peperangan antara orang Filistin dan Israel. Dalam peperangan yang dahsyat ini, raja Akhis mengajak Daud dan serdadunya untuk turut berperang melawan Saul. Tetapi keberadaan Daud dalam peperangan tidak menyenangkan para panglima orang Filistin karena mereka ragu jangan sampai Daud berubah pikiran akhirnya menjadi lawan mereka. Raja Akhis dan panglima-panglimanya rapat dan keputusan diambil Daud dan pasukannya yang terkenal itu, dipulangkan ke Ziklag. Daud menerima keputusan tersebut dan pulkam. Tragisnya, orang Amalek telah menyerbu Ziklag dan membakar habis. Semua harta benda mereka dijarah, istri dan anak-anak diangkut dengan tertawan. Kejadian ini membuat mereka semua sakit hati, menangis habis-habisan, emosi - marah sekali, dan bermaksud melempari Daud  dengan batu. 

Dari dulu sampai sekarang kalau terjadi sesuatu yang menjadi sasaran pertama adalah para pemimpin, BBM naik, harga2 naik, ketidak-amanan dsb semua yang disalahkan adalah pemimpin. Dunia kita sedang berada dalam situasi seperti ini. Banyak orang sakit hati, menangis dan marah-tidak puas.  Daud dalam menghadapi kenyataan yang sangat pahit dan terjepit, rumahnya dibakar, harta bendanya dijarah, keluarganya semua ditawan, para serdadunya mau merajamnya, dalam situasi yang sangat kalut Alkitab berkata :”… Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya.” (“… but David Encouraged Himself in the Lord his God.”)

Di tengah kondisi dunia yang semakin sulit, kita perlu bersikap seperti Daud, membangun kepercayaan diri, membangun kekuatan diri pada Tuhan. Sakit hati, menangis, marah-marah tidak menyelesaikan masalah. Daud membangun kepercayaan diri dengan :

1. Beribadah kepada Tuhan
Ini adalah tindakan Daud yang pertama. Ia minta Imam Abyatar mengambil baju Efodnya (ay.7). Baju Efod adalah pakaian Iman untuk beribadah. Ini adalah kebiasaan Daud bila ia menghadapi kemelut, yaitu beribadah kepada Tuhan ( Maz 42 :6). Dalam ibadah ia menemukan kekuatan bagi dirinya ( Maz 27 :4,5). Beribadah adalah cara terbaik untuk membangun kekuatan diri dan iman. Orang Kristen yang mula-mula, harta mereka dirampas, mereka ditangkap dan dianiya dan kitab Kisah Rasul menceritakan dalam situasi yang terjepit dan sukar, mereka setia, tekun berkumpul beribadah bersama-sama. Ibadah menjadi gaya hidup mereka. Kita dinasehati untuk jangan undur atau lalai beribadah bersama-sama (Ibr 10:25.) Yesus berkata, dua – tiga orang berkumpul Dia ada (Mat 18 :20). Temukanlah kekuatan supranatural dalam Ibadah! Yesus hadir didalamnya. Ada kuasa yang dahsyat dalam ibadah, jangan mengabaikannya !

2.   Berdoa, bertanyakan Tuhan
Daud berdoa secara khusus (ay.8). Seni bertanya pada Tuhan dalam doa bagi setiap tindakan yang  akan dilakukan dalam menghadapi kemelut telah pudar dari kebanyakan orang. Manusia lebih condong mengandalkan kekuatan, kecerdasan kalkulasinya dan interaksi dengan sesama (pebisnis, pejabat, profesinal dsb) sebagai kuncinya. Tetapi Tuhan berkata semua itu adalah andalan yang sia-sia ( Maz 33:16,17). Jauh lebih baik berharap pada Tuhan dari pada manusia ( Maz 118: 7,8). Hanya dengan kuasa nama Tuhan Yesus kemenangan akan diperoleh (Maz 118:10-12). Jika anda sedang terhimpit oleh berbagai masalah berdoalah, carilah Tuhan dengan sungguh-sungguh dalam Roh (1 Kor 14:2; Yudas 20). Doakan secara khusus persoalan dan kebutuhan anda, tanyakanlah Tuhan apa  dan bagaimana tindakan anda. Anda pasti mendapatkan kekuatan dan keberanian dan oleh hikmat-Nya anda menemukan solusinya.

3.   Membaca Firman Tuhan.
Daud berkata: “ Sekiranya Taurat-Mu tidak menjadi kegemaranku, maka aku telah binasa dalam sengsaraku.” (Maz 119:92). “ Perintah-Mu membuat aku lebih bijaksana dari pada musuh-musuhku, sebab selama-lamanya itu ada padaku. Aku lebih berakal budi dari pada semua pengajarku, sebab peringatan-peringatan-Mu kurenungkan. Aku lebih mengerti dari pada orang-orang tua, sebab aku memegang titah-titah-Mu”(ay.98-100). Firman Allah menyegarkan hati dan jiwa, membangkitkan semangat dan harapan dan Daud menemukan kekuatan dan penghiburan sehingga imannya tidak melemah dalam kesulitan, sebaliknya ia memperoleh kemenangan dan berkat yang besar (Maz 19 :8-12). Keberanian, kekuatan untuk mengatasi semua rintangan datangnya dari Tuhan. (Maz 18: 30).

4.   Melawan musuh ( keadaan )
Banyak orang menyerah pada “keadaan”. Mereka menjadi letih, lemah dan frustrasi. Mereka kehilangan kekuatan, kepercayaan diri dan iman. Daud mengajarkan kita bagaimana membangun kekuatan, kepercayaan diri dan iman dalam berbagai himpitan masalah. Ia melawan kepahitan, kesedihan, kekecewaan dalam dirinya. Saya membayangkan ia berdiri di depan kaca sambil menunjuk dirinya, menepuk dadanya dan berkata pada dirinya: Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!” ( 42:6) “… hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu, Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat, Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali.” ( 103:1-6). Jika anda sedang gundah gulana, katakanlah, “Hey, aku tidak  tawar hati ! Aku pemenang ! Aku sehat, kuat dan berhasil ! Hidupku diberkati!” Ucapkanlah kata-kata positif! Teruslah berkata-kata dengan iman. Daud menemukan kekuatan, kepercayaan diri dan keberanian melalui ibadah, doa dan janji Tuhan (FA). Ia bangkit mengejar, melawan musuhnya dan meraih kemenangan dan berkat yang sangat besar (ay 17-20). Mujizat  terjadi !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SIKAP HIDUP ORANG KRISTEN

Matius 7:1-12 .  Menarik untuk diperhatikan bahwa khotbah di bukit ini merupakan rangkaian khotbah yang sangat terstruktur. Di pasal 5 dan...