Sabtu, 27 Juli 2013

KUNCI KEBERHASILAN (Nehemia 1-7, 13)

Pada zaman Nehemia, bangsa Israel mengalami penjajahan oleh bangsa Persia. Sebagian besar orang-orang Israel diangkut ke Persia dan dijadikan sebagai pekerja. Masih ada orang Israel yang terhindar dari penawanan dan tetap tinggal di Yerusalem namun keadaan mereka sangat menyedihkan. Disebutkan bahwa mereka berada dalam kesukaran besar dan dalam keadaan tercela. Tembok Yerusalem terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar (1:3).

Nehemia yang bekerja sebagai juru minuman raja Persia, Artahsasta, mendengar hal itu dan ia sangat bersedih dan berkabung akan keadaan saudara-saudaranya di Yerusalem. Ketika mendengar itu, timbul keinginan dalam hati Nehemia untuk menolong bangsanya dan membangun kembali tembok Yerusalem yang telah rusak. Itu bukanlah suatu pekerjaan ringan karena mereka (Nehemia & bangsanya) adalah orang-orang tawanan yang sudah tentu tidak memiliki biaya yang cukup untuk pekerjaan tersebut. Namun itu tidak menghalangi tekad Nehemia untuk membangun kembali bangsanya yang sedang mengalami masa-masa keterpurukan. Pada akhirnya Nehemia mampu mewujudkan keinginannya itu.

Apa yang dilakukan oleh Nehemia sehingga ia berhasil melakukan pekerjaan besar itu?
  
1. Berpuasa & Berdoa (1:4).
            Hal pertama yang dilakukan oleh Nehemia ketika mendengar bahwa saudara sebangsanya mengalami kesukaran besar bukanlah duduk merenung dan hanya bersedih saja tetapi yang dilakukannya adalah berpuasa dan berdoa. Nehemia tahu bahwa ia tidak mampu sendiri untuk menolong saudaranya itu sebabnya dia datang kepada Tuhan memohon belas kasihan Tuhan atas bangsanya. Kesungguhan Nehemia untuk menolong bangsanya didengarkan oleh Tuhan.

2. Kepedulian terhadap Sesamanya (1:1-2:8)
            Nehemia bukanlah seorang yang egois dan mementingkan diri sendiri (5:18). Sebagai juru minuman raja, Nehemia berada pada posisi yang cukup nyaman. Namun hal itu tidaklah membuat Nehemia lupa akan saudaranya, ia tetap mengingat dan peduli kepada saudara sebangsanya.

3. Organisator yang Baik (2:11-20; 3; 4)
            Proyek yang ditangani Nehemia adalah proyek besar dan membutuhkan seorang yang mampu mengorganisir para pekerja dan juga dana dengan baik agar proyek pembangunan tersebut berhasil. Dan Nehemia mampu memimpin dan mengatur orang-orang sebangsanya untuk melakukan pekerjaan besar membangun kembali tembok yang telah rusak (psl 3). Ketika ada ancaman dari Sanbalat, Nehemia berhasil mengatasinya dengan strategi pertahanan yang baik (psl 4). Di bawah kepemimpinan Nehemia, tidak ada perselisihan dan protes terhadap pengaturan Nehemia, semua bekerja dengan baik sesuai porsi kerja masing-masing.

4. Berani Menegakkan Keadilan (5:1-18)
            Ketika Nehemia mendengar bahwa di antara orang-orang Yehuda sendiri terjadi ketidak-adilan, Nehemia berani untuk menuntut keadilan kepada para pemuka dan penguasa di Yerusalem. Banyak orang ketika melihat ketidakadilan, mereka hanya diam saja karena takut  akan mengancam posisi mereka. Tetapi Nehemia tidak hanya diam saja, dia dengan berani angkat bicara dan akhirnya orang-orang Yehuda yang merampas milik sesamanya mengembalikan rampasan mereka dan mereka kemudian bekerja sama kembali.

5. Peka terhadap Keadaan (6:1-19)
            Sebuah proyek besar akan menghadapi tantangan yang besar juga. Demikian pula dengan proyek yang dikerjakan oleh Nehemia. Ada pihak-pihakyang tidak senang dengan pembangunan tersebut dan berusaha untuk menghalangi, sekalipun orang-orang tersebut kelihatannya bersahabat. Mereka mengajak Nehemia untuk berunding  namun Nehemia memiliki kepekaan sehingga ia tahu maksud mereka yang sebenarnya mau mencelakakan Nehemia.

6. Menjaga Kekudusan (psl 13)
            Ketika pembangunan tembok Yerusalem telah selesai, kepemimpinan Nehemia terganggu oleh pihak-pihak yang tidak setia terhadap hukum Tuhan. Mereka mencemari rumah Tuhan (ay. 4-8), melanggar kekudusan hari Sabat (ay 18), dan melakukan kawin campur (ay 23-25). Namun Nehemia menentang semua itu dan menegakkan kembali hukum Tuhan di tengah-tengah bangsa Israel. Nehemia tidak hanya berhasil membangun kembali tembok Yerusalem, dia juga berhasil menjadi seorang pemimpin yang disegani.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SIKAP HIDUP ORANG KRISTEN

Matius 7:1-12 .  Menarik untuk diperhatikan bahwa khotbah di bukit ini merupakan rangkaian khotbah yang sangat terstruktur. Di pasal 5 dan...