Jumat, 26 Juli 2013

HAMBA (Matius 24 :45 – 51)

Yesus mengutarakan cerita ini dalam hubungan dengan peristiwa-peristiwa eskatologis. Tidaklah berlebihan untuk menganggap bahwa kisah ini lebih diperjelas dalam perumpamaan tentang Talenta. Kalau dalam cerita Talenta disebutkan 3 hamba yang mendapat modal kerja berbeda-beda. Dalam teks kita Yesus membagi hamba - hamba dalam dua kelompok. Pertama, hamba yang baik. Kedua, hamba yang jahat. Tidak ada abu-abu. Jadi dalam pandangan Allah manusia itu  hanya terdiri atas dua kelompok. Yang masuk surga dan yang masuk neraka, yang selamat dan yang akan binasa, yang baik dan yang jahat. Sebab memang hanya ada dua tempat Surga atau Neraka. Hanya ada dua jalan, lebar dan sempit.  

Marilah, kita belajar bagaimana menjadi hamba yang baik. Sudah tentu kita semua ingin diterima dan disambut dalam kekekalan dengan pujian dan penghargaan. Dan hal ini hanya terjadi jika kita sekalian benar-benar hidup sebagai hamba yang baik. Hamba yang sejati adalah:

1.    SEORANG YANG TIDAK PUNYA HAK ATAS DIRINYA
Metafor “Hamba” populer digunakan dalam Alkitab untuk menggambarkan peran aktif (bukan posisi) umat Tuhan dalam pelayanan. Seorang hamba tidak punya wewenang lagi atas dirinya sebab ia telah dibeli oleh pemiliknya. Hidupnya bukan miliknya lagi. Demikian juga anda dan saya sebagai umat Tuhan. Firman Allah berkata di dalam Kristus hidup kita telah dibeli dengan harga yang mahal dan lunas dibayar oleh Kristus (1 Kor 6:20; 1 Petr.1:18,19). Jadi hidup anda bukan milik anda lagi melainkan milik Tuhan Yesus - Dia mau agar kita memuliakan Dia dengan seluruh keberadaan kita.

2.    SEORANG PEKERJA / PELAYAN
Tidak ada hamba yang menganggur, semua hamba punya tugas / pekerjaan yang diberikan atau dipercayakan tuannya kepadanya. Kalau ia menganggur itu bukan hamba. Semua anak Tuhan adalah “HAMBA” Tuhan. Jadi anda harus hidup sebagai seorang hamba - bekerja dan melayani Tuhan sesuai dengan kapasitas anda.

3. SEORANG YANG DIATUR / TUNDUK PADA OTORITAS
Tidak ada hamba yang memilih, mengatur, dan menentukan jenis pekerjaan sesuai keinginannya. Semua hamba tahu bahwa ia diatur dan  tunduk pada otoritas. Ia tidak akan menolak jika tuannya menyuruh melakukan pekerjaan, apapun pekerjaan tersebut. Sebab kemuliaan dan kebesaran serta nilai seorang hamba terletak pada ketundukan pada tuannya. Hamba yang demikian mendapat pujian dan penghargaan dari tuanya.

4.     SEORANG YANG PUNYA MAJIKAN / PEMIMPIN
Tidak ada hamba freelance. Tidak ada hamba non-majikan. Tidak ada hamba professional / berdiri sendiri dalam Firman Allah. “ Pelayanan tanpa penaklukan diri pada otoritas kepemimpinan (penggembalaan) adalah melayani diri sendiri, melayani ego pribadi, melayani kehendak, ambisi dan nafsu manusianya yang arogan. Pelayanan Perjanjian Baru beroperasi di bawah kepemimpinan - penggembalaan.

Orang yang tidak mau berada di bawah kepemimpinan, melanggar FIRMAN. Sebab Allah mengangkat pemimpin dalam gereja-Nya dan memerintahkan umat-Nya untuk tunduk dan menghormati pemimpinnya. Jika anda tidak punya gembala / pemimpin rohani, anda sedang mendurhaka kepada Tuhan. Saya respek dengan semua hamba Tuhan tetapi saya tidak tertarik dengan mereka yang non-majikan. Ingat, menurut Tuhan Yesus, keterlibatan anda secara aktif dalam melayani : berdoa kencang, bernubuat, mengusir setan, mengadakan banyak mujizat, tidak menjamin anda diterima dan disambut di sorga (Mat. 7 :21-23). Kuncinya adalah apakah anda melakukan kehendak Allah atau tidak.

Ada 3 kehendak yang beroperasi di dunia ini : 1. Kehendak Allah.  2. Kehendak Setan. 3. Kehendak manusia. Musuh yang paling berat bukanlah setan tetapi diri sendiri. Banyak orang terjebak dengan kehendaknya sendiri. Anda akan dihakimi dan pekerjaan anda akan diuji berdasarkan kebenaran Firman Allah yang tertulis ( Yoh. 12:48,49). Pastikanlah bahwa anda melayani dibawah kepemimpinan penggembalaan. Pilihlah satu gereja yang Alkitabiah dan bergabunglah dengan gereja tersebut, dedikasikan diri anda untuk melayani Tuhan dengan taat dan setia dibawah kepemimpinan penggembalaan, itulah hamba yang baik dan berkenan kepada Tuhan.

5. HAMBA AKAN MENERIMA PENGHARGAAN JIKA MELAKUKAN PEKERJAAN TEPAT SEPERTI KEINGINAN TUANNYA
 "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?  Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya” (ay. 45-47) .






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SIKAP HIDUP ORANG KRISTEN

Matius 7:1-12 .  Menarik untuk diperhatikan bahwa khotbah di bukit ini merupakan rangkaian khotbah yang sangat terstruktur. Di pasal 5 dan...