Yesus mengutarakan cerita ini dalam
hubungan dengan peristiwa-peristiwa eskatologis. Tidaklah berlebihan untuk
menganggap bahwa kisah ini lebih diperjelas dalam perumpamaan tentang Talenta. Kalau dalam cerita Talenta
disebutkan 3 hamba yang mendapat modal kerja berbeda-beda. Dalam teks kita
Yesus membagi hamba - hamba dalam dua kelompok. Pertama, hamba yang baik. Kedua, hamba yang jahat. Tidak ada abu-abu.
Jadi dalam pandangan Allah manusia itu
hanya terdiri atas dua kelompok. Yang masuk surga dan yang masuk neraka,
yang selamat dan yang akan binasa, yang baik dan yang jahat. Sebab memang hanya
ada dua tempat Surga
atau Neraka.
Hanya ada dua jalan, lebar
dan sempit.
Marilah, kita belajar bagaimana
menjadi hamba yang baik. Sudah tentu kita semua ingin diterima dan disambut
dalam kekekalan dengan pujian dan penghargaan. Dan hal ini hanya terjadi jika
kita sekalian benar-benar hidup sebagai hamba yang baik. Hamba yang sejati
adalah:
1. SEORANG YANG TIDAK PUNYA HAK ATAS DIRINYA
Metafor
“Hamba” populer digunakan dalam Alkitab
untuk menggambarkan peran aktif (bukan posisi) umat Tuhan dalam pelayanan.
Seorang hamba tidak punya wewenang lagi atas dirinya sebab ia telah dibeli oleh
pemiliknya. Hidupnya bukan miliknya lagi. Demikian juga anda dan saya sebagai
umat Tuhan. Firman Allah berkata di dalam Kristus hidup kita telah dibeli
dengan harga yang mahal dan lunas dibayar oleh Kristus (1 Kor 6:20; 1
Petr.1:18,19). Jadi hidup anda bukan milik anda lagi melainkan milik Tuhan
Yesus - Dia mau agar kita memuliakan Dia dengan seluruh keberadaan kita.
2. SEORANG PEKERJA / PELAYAN
Tidak ada hamba yang
menganggur, semua hamba punya tugas / pekerjaan yang diberikan atau
dipercayakan tuannya kepadanya. Kalau ia menganggur itu bukan hamba. Semua anak
Tuhan adalah “HAMBA” Tuhan. Jadi anda harus hidup sebagai seorang hamba -
bekerja dan melayani Tuhan sesuai dengan kapasitas anda.
3. SEORANG
YANG DIATUR / TUNDUK PADA OTORITAS
Tidak ada
hamba yang memilih, mengatur, dan menentukan jenis pekerjaan sesuai
keinginannya. Semua hamba tahu bahwa ia diatur dan tunduk pada otoritas. Ia tidak akan menolak
jika tuannya menyuruh melakukan pekerjaan, apapun pekerjaan tersebut. Sebab
kemuliaan dan kebesaran serta nilai seorang hamba terletak pada ketundukan pada
tuannya. Hamba yang demikian mendapat pujian dan penghargaan dari tuanya.
4. SEORANG YANG PUNYA MAJIKAN / PEMIMPIN
Tidak
ada hamba freelance. Tidak ada hamba non-majikan. Tidak
ada hamba professional / berdiri sendiri dalam Firman Allah. “ Pelayanan tanpa
penaklukan diri pada otoritas kepemimpinan (penggembalaan) adalah melayani diri
sendiri, melayani ego pribadi, melayani kehendak, ambisi dan nafsu manusianya
yang arogan. Pelayanan Perjanjian Baru beroperasi di bawah kepemimpinan -
penggembalaan.
Orang yang tidak mau berada di
bawah kepemimpinan, melanggar FIRMAN. Sebab Allah mengangkat pemimpin dalam
gereja-Nya dan memerintahkan umat-Nya untuk tunduk dan menghormati pemimpinnya.
Jika anda tidak punya gembala / pemimpin rohani, anda sedang mendurhaka kepada
Tuhan. Saya respek dengan semua hamba Tuhan tetapi saya tidak tertarik dengan
mereka yang non-majikan. Ingat, menurut Tuhan Yesus, keterlibatan anda secara
aktif dalam melayani : berdoa kencang, bernubuat, mengusir setan, mengadakan
banyak mujizat, tidak menjamin anda diterima dan disambut di sorga (Mat. 7
:21-23). Kuncinya adalah apakah anda melakukan kehendak Allah atau tidak.
Ada 3 kehendak yang beroperasi
di dunia ini : 1. Kehendak Allah. 2.
Kehendak Setan. 3. Kehendak manusia. Musuh yang paling berat bukanlah setan
tetapi diri sendiri. Banyak orang terjebak dengan kehendaknya sendiri. Anda
akan dihakimi dan pekerjaan anda akan diuji berdasarkan kebenaran Firman Allah
yang tertulis ( Yoh. 12:48,49). Pastikanlah bahwa anda melayani dibawah
kepemimpinan penggembalaan. Pilihlah satu gereja yang Alkitabiah dan
bergabunglah dengan gereja tersebut, dedikasikan diri anda untuk melayani Tuhan
dengan taat dan setia dibawah kepemimpinan penggembalaan, itulah hamba yang
baik dan berkenan kepada Tuhan.
5. HAMBA
AKAN MENERIMA PENGHARGAAN JIKA MELAKUKAN PEKERJAAN TEPAT SEPERTI KEINGINAN
TUANNYA
"Siapakah hamba yang setia
dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan
mereka makanan pada waktunya? Berbahagialah
hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi
pengawas segala miliknya” (ay. 45-47) .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar