Kamis, 01 Agustus 2013

Kami Saksi Iman (Ibrani 11)

Iman Kristen sangat sederhana dan praktis dibanding dengan agama-agama lain. Setiap agama punya tata cara tertentu untuk menyembah allahnya. Kekristenan tidak punya cara tertentu yang ditetapkan untuk menyembah Tuhan.  Dalam kekeristenan setiap orang dapat menjadi besar secara rohani. Sebab Iman Kristen dibangun di atas hubungan pribadi dengan Pribadi Agung yaitu; Tuhan Yesus Kristus. Hubungan pribadi tidak mengenal senioritas. Hidup rohani terbuka bagi pria dan wanita tanpa dibatasi oleh umur seseorang. Banyak tokoh-tokoh iman dalam Alkitab adalah anak-anak muda yang berumur belasan tahun alias masih remaja. Yusuf, Daud, Sadrak, Mesak, Abednego dan Daniel adalah beberapa dari deretan panjang dari nama-nama anak muda remaja yang merupakan saksi iman yang luar biasa. Iman adalah respons kita pada pribadi Kristus dan Firman-Nya. Kesederhanaan iman inilah yang ditampilkan kepada kita oleh penulis Ibrani. Penulis Ibrani tidak memperkenalkan orang-orang yang sempurna dengan prestasi yang luar biasa. Yang ditulisnya adalah orang-orang biasa yang telah percaya kepada Tuhan dan menanggapi Firman-Nya dengan positif, menaatinya tanpa syarat. Nama-nama yang disebutkan di sini, beberapa di antaranya bukanlah orang-orang yang hebat. Perhatikanlah, yang ditekankan dalam kepahlawanan iman mereka bukan perbuatan-perbuatan mereka yang besar melainkan hubungan dan respons mereka kepada Firman Tuhan tanpa menghitung harga pengorbanannya.

Iman dan ketaatan kepada Tuhan yang membuat Allah tertarik dan senang. Inilah yang menjadi dasar penilaian Allah terhadap manusia. (Nampaknya, bila kita tiba di surga kita akan terkejut melihat bahwa banyak orang yang kita salut dan menganggap besar di dunia ternyata di surga mereka orang kecil). Iman adalah dasar hidup rohani (ay. 1,2,6), tuntutan utama untuk menghampiri Allah dan menerima perkenan-Nya. Kisah penciptaan harus diterima dengan iman. Hal-hal sederhana jika dilakukan atas dasar iman, sesuai dengan Firman Tuhan, itu besar bagi Tuhan. Itulah yang disampaikan kepada kita melalui saksi-saksi iman. Jika kita membaca dan memperhatikan dengan seksama, hidup dari saksi-saksi iman, mereka semua memiliki kesamaan dalam kehidupan.

1.       Hal-hal utama yang mereka kejar dalam hidupnya adalah perkara-perkara yang kekal, bukan hal-hal materi.
Banyak di antara mereka adalah orang yang secara materi kaya namun fokus hidup mereka bukan pada kekayaaan dan kesenangan dunia ini. Mereka melihat kekayaan sebagai karunia Tuhan untuk melayani dan memberkati orang lain. Mereka semua rendah hati, setia dan taat pada Tuhan. Mereka semua bersaksi bahwa mereka adalah orang asing di dunia ini dan merindukan tanah air yang kekal (ay13,14).

2.       Mereka semua bersaksi bahwa surga adalah rumah mereka.
Sebuah kota yang dibangun oleh Allah (ay.10,16). Rumah di bumi ini hanya sementara. Kita dapat membangunnya dengan megah tetapi tidak akan memilikinya untuk selamanya. Sebaliknya, anda mungkin tidak punya rumah yang tetap dan baik di bumi ini, tetapi bersukacitalah, sebab anda punya rumah kekal di surga, haleluyah! Kerinduan ini membuat mereka tetap bersemangat dan tidak berkecil hati sekalipun dihadapkan kepada berbagai kesulitan dan kekurangan.

3.    Mereka semua percaya kepada Allah dan pelaku Firman-Nya tanpa syarat.
Mereka begitu menghormati Tuhan dan Firman-Nya. Mereka berani melakukan Firman Tuhan tanpa bertanya-tanya. Mereka hidup dekat dengan Tuhan. Doa, pujian,dan penyembahan kepada Allah adalah gaya hidup mereka. Mereka semua dikenal sebagai orang yang bergaul karib dengan Tuhan. Tidak ada yang dapat menggoyahkan iman mereka.

4.   Mereka semua adalah orang yang pantang menyerah, ulet dan biasa dalam kesulitan dan bersedia mati karena Tuhan.
Sekalipun mereka tidak menerima apa yang dijanjikan, banyak doa dan kerinduan mereka tidak terpenuhi mereka tetap setia sebab mereka tahu bahwa pada akhirnya mereka menerima dan memiliki sesuatu yang “lebih baik” (ay. 35b-40).








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SIKAP HIDUP ORANG KRISTEN

Matius 7:1-12 .  Menarik untuk diperhatikan bahwa khotbah di bukit ini merupakan rangkaian khotbah yang sangat terstruktur. Di pasal 5 dan...