Selasa, 13 Agustus 2013

DICARI: Orang yang Sungguh-sungguh Mengasihi Yesus (Yohanes 21:15-25)

Ada banyak lowongan pekerjaan yang tersedia dalam perusahaan Allah. Jika perusahaan di dunia membutuhkan pekerja dengan sederet daftar kriteria, Allah hanya mencari orang-orang dengan satu kriteria, yaitu “Sungguh-sungguh mengasihi Yesus.”  Dalam teks ini, Yesus bertanya kepada Petrus sebayak 3 kali untuk mengecek kesungguhan hatinya dalam mengasihi Yesus. Pertanyaan ini sebenarnya bukan saja ditujukan kepada Petrus tetapi kepada semua murid yang lain dan kita semua, orang-orang yang telah dikasihi-Nya.

Yesus menghendaki kasih kita kepada-Nya adalah kasih yang penuh, kasih yang utuh dan tidak terbagi. Kasih yang bagaimanakah itu?

1. Kasih yang Mengandung Tanggung Jawab (ay. 15-17)

Setelah Petrus menyatakan bahwa ia mengasihi Yesus, kemudian Yesus berkata, “Gembalakanlah domba-domba-Ku!” Kasih yang abstrak harus diwujudkan dengan sikap yang bertanggung jawab dalam menunaikan tugas pelayanan. Tuhan mempercayakan pekerjaan-pekerjaan khusus kepada orang-orang yang mengasihi Dia. Masing-masing dengan tugasnya sendiri-sendiri.

Ketika Petrus bertanya kepada Yesus tentang Yohanes pada ayat 20-22, Yesus menjawab, tidak usah menghiraukan tugas yang diberikan kepada orang lain. Yang harus dilakukan Petrus adalah melakukan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Dan Petrus telah membuktikannya sejak dia dipulihkan Tuhan sampai akhir hayatnya. Dia menjadi martir karena melakukan tugasnya.

Apakah kita dapat membuktikan bahwa kita adalah orang-orang yang bertanggung jawab dalam menunaikan tugas pelayanan yang dipercayakan kepada kita? Jikalau kita sungguh-sungguh mengasihi Dia, kita dapat melakukannya dengan penuh tanggung jawab.

2. Kasih yang Mengandung Pengorbanan (ay.18-19)

Yesus sedang berkata tentang konsekwensi yang akan diterima Petrus sebagai akibat dari tindakan mengasihi Tuhannya dengan sungguh-sungguh, yaitu salib atau penderitaan. Memang kasih belum menjadi kasih yang sesungguhnya sampai ada korban yang diberikan sebagai bukti kasih itu sendiri. Jika kita mengatakan kita mengasihi seseorang, sudah pasti kita akan berkorban untuk orang tersebut.

Sebagaimana perkataan Tuhan Yesus, begitu jugalah akhir hidup Petrus. Ia telah membuktikan kata-katanya sendiri kepada Tuhannya, “Benar Tuhan, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau.”  Sebelum hidupnya berakhir, ia telah menasihati dan mendorong orang-orang percaya yang digembalakannya agar bertahan dan setia dalam penderitaan yang mereka alami karena Kristus. Ia mendorong kita semua untuk mengikuti teladan Kristus yang telah membuktikan kasih-Nya kepada manusia dengan memikul salib, menanggung hukuman dosa yang seharusnya ditanggung oleh kita sendiri, orang-orang yang berdosa.

Pertanyaan bagi kita adalah apakah buktinya kita mengasihi Dia dengan sungguh-sungguh? Petrus dan rekan-rekannya, orang-orang di China dan di tempat-tempat lain telah membuktikan kasih mereka, mengorbankan hidup mereka karena Kristus, bagaimana dengan kita? Yesus mencari orang yang mengasihi Dia dengan sungguh-sungguh.

“Kita dapat melayani Dia tanpa mengasihi Dia,
tetapi kita tidak dapat mengasihi Dia
tanpa melayani Dia.”




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SIKAP HIDUP ORANG KRISTEN

Matius 7:1-12 .  Menarik untuk diperhatikan bahwa khotbah di bukit ini merupakan rangkaian khotbah yang sangat terstruktur. Di pasal 5 dan...